Catatan dan komentar tentang kebahasaan secara umum, sastra, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bahasa Indonesia.
Thursday, 10 December 2009
Bukan Jutawan
Monday, 16 November 2009
Di balik Kabareskrim
Friday, 13 November 2009
Sepenggal Hari
Bismillah, dengan menyebut nama Allah, penggalan hari ini kuisi dengan cicilan amal yang kutabung, untuk mengisi pundi-pundi timbangan mizanku di hari akhir nanti.
Persembunyian RJ
Belum lagi soal ketidakpercayaan rakyat terhadap para penegak hukum. Sebutlah kasus yang diduga menjatuhkan petinggi lembaga pemberantas korupsi (LPK). Sejak awal kasus bergulir, ada satu saksi kunci, RJ nama inisialnya, yang hilang entah ke mana. Masih cukup segar dalam ingatan cak Luri, betapa si RJ ini disembunyikan oleh penegak hukum, entah dengan alasan apa. Baru beberapa hari belakangan RJ dimunculkan di pengadilan, memberikan kesaksian.
Jangan-jangan, pikir cak Luri, RJ memberikan kesaksian di bawah ancaman.
Makin hancur saja negeri cak Luri.
Wednesday, 11 November 2009
Duhai Pahlawanku
Titik Energi Microsoft
Friday, 6 November 2009
Langgan
- ber-lang-gan, verba, berjual beli secara tetap;
- ber-lang-gan-an, verba, mengadakan jual beli secara tetap;
- me-lang-gani, verba, berlangganan kepada seseorang;
- lang-gan-an, nomina cak, pelanggan; berlangganan;
- pe-lang-gan, nomina, orang yang membeli (menggunakan dsb) barang (surat kabar dsb) secara tetap
Thursday, 5 November 2009
Negeri Para Bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya
Tak Tahu Aku Harus ke Mana
Kurasakan cinta dan sayangMu setiap hari, ketika kumulai hari-hariku di pagi hari setelah aku terlelap dari istirahat malamku. Kurasakan cinta dan sayangMu setiap saat, bahkan ketika aku terbaring melepas lelah di malam yang sunyi, ketika jiwaku berada dalam genggamanMu.
Aku mencoba memahami ilmuMu dengan memperhatikan kejadian-kejadian di seputar kehidupanku. Aku tak mengerti mengapa sebagian orang melaksanakan tuntunan suci utusanMu setengah hati. Mungkin kemampuan mereka yang terbatas membuatnya begitu, sama seperti diriku yang tidak terbebas dari rasa malas, rasa dengki, rasa tinggi hati.
Aku tak mengerti ketika utusanMu mengajarkan kesabaran, sebagian kami masih marah-marah. Aku tak mengerti ketika utusanMu mengajarkan untuk tidak mencela orang lain, sebagian kami masih mencibir kekurangan orang lain dengan sengit. Sesungguhnya mereka pun manusia yang sama denganku, makhluk-makhluk yang tak lepas dari ketidaksempurnaan.
Ampuni aku ya Allah, jika aku merasakan kemarahan dalam hatiku ketika mendapati sebagian hambaMu berlaku di luar ajaran dan tuntunanMu.
Lindungi aku ya Allah, dari rasa dengki dan tinggi hati. Sesungguhnya aku tak memiliki hak sedikitpun untuk merasa lebih baik atau lebih sempurna daripada orang-orang lain. Hanya Engkaulah yang berhak menyombongkan diri, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.
Thursday, 29 October 2009
Pertanda
Cak Luri sendiri merasa aneh bukan kepalang. Bukan biasanya dia merasa keriangan seperti ini. Pasti ada apa-apanya, pikirnya dalam hati.
Entah ada hubungannya atau tidak, ketika cak Luri berhasil naik kereta api yang membawanya pulang ke rumah pada malam harinya, cak Luri baru menyadari bahwa telepon genggamnya yang ada di kantong celana hilang. Memang, sebelumnya dia sempat berlari-lari ke arah stasiun kereta api karena waktu kedatangan kereta sudah sangat dekat. Mungkin teleponnya terjatuh dari saku celana ketika cak Luri berlari, tambahan lagi pikirannya berkonsentrasi pada lalu lalangnya orang di jalanan pasar agar dia tidak menabrak orang lain.
Anehnya, menyadari telepon genggam kesayangannya hilang, cak Luri tak merasa kehilangan. Mungkin karena sudah seharian sejak pagi dia merasa riang bukan kepalang. Bercengkerama dengan rekan-rekan di kantor, juga dengan rekan-rekan ranah dunia maya membuat cak Luri bersyukur bukan kepalang.
Untung hanya telepon genggamnya yang hilang, bukan teman-temannya yang baik hati dan selalu menemaninya sepanjang perjalanan karirnya di kantor.
Sinetron Antah Berantah
Mungkin kondisi yang sama terjadi pada kehidupan nyata negeri itu, ketika skenario tak masuk akal dan dipaksakan dibuat, untuk memangkas kekuasaan lembaga pamungkas yang punya potensi memangkas rejeki para koruptor tengik yang entah dari mana datangnya, siapa riwayatnya, asal punya kuasa dan dana, membungkam mulut para hakim dan polisi yang kelaparan karena gaji bulanan mereka tak cukup memberi makan anak istri.
Menulis kekesalan di blog pun terancam penangkapan, dengan alasan yang dicari-cari, dengan alasan mencemarkan nama baik.
Mau dibawa ke mana negeri itu?
Wednesday, 28 October 2009
Visitasi Asesor
Kompetisi dilakukan melalui perjalanan panjang beberapa kali seleksi. Pada tahap akhir, seleksi dilakukan dengan kegiatan Visitasi, yaitu kunjungan dari seorang penilai yang ditugaskan oleh Dikti ke universitas kami. Pada hari yang telah ditentukan, tim mitra dan tim kami sendiri mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran bapak Asesor.
Sang penilai, disebut dengan jabatan Asesor, rupanya ditugaskan tidak hanya ke satu tempat saja. Pada hari yang telah ditentukan kami seluruh tim dari universitas telah mempersiapkan diri menunggu kehadiran bapak Asesor ini. Salah satu rekan saya, ditugaskan untuk menjemput bapak Asesor, karena beliau bukan orang asli Jakarta, jadi seluk beluk jalan menuju universitas kami tentu perlu dipandu.
Rencananya bapak Asesor hadir pukul dua siang hari. Maka tim penjemput, dua orang rekan saya, bersiap-siap berangkat ke tempat yang telah dijanjikan.
Pada pukul dua, kami belum mendapatkan kabar apa-apa, baik dari bapak Asesor maupun dari rekan kami. Maka kami pun mencoba menghubungi mereka. Rupanya, bapak Asesor terlambat tiba di Jakarta. Dan karena beliau harus melakukan penilaian, alias visitasi, ke tiga tempat berbeda, maka keterlambatannya hadir di tempat pertama membuat jadwal visitasi ke tempat kami pun menjadi tertunda. Ketika kami hubungi dua orang rekan yang bertugas menjemput, mereka mengabarkan bahwa mereka sedang beristirahat di masjid dekat lokasi penjemputan.
Setelah itu, ketua tim kami menghubungi perwakilan dari tim mitra. Ketua tim kami berkata, "Santai saja pak, asesornya masih di tempat lain, karena beliau tadi pagi datang terlambat."
Kemudian, ketua tim kami pun menambahkan, "Kalau bisa, bapak cari masjid saja pak."
Sejurus ada jeda dalam pembicaraan telpon pak ketua, sebelum kemudian beliau melanjutkan lagi, "Kalau sudah ketemu masjidnya, bapak istirahat saja dulu di sana. Nanti saya kabari lagi kalau asesornya sudah siap."
Wednesday, 14 October 2009
Hidangan Pekerjaan
Begitu pun dengan pekerjaan. Lebih nikmat rasanya menyelesaikan pekerjaan sedikit demi sedikit, sambil dinikmati cita rasa yang khas dari setiap tugas yang kita lakukan.
Sambil menikmati hidangan , kita bersyukur bahwa masih ada kesempatan bagi kita menikmati sekedar hidangan yang tidak seberapa. Masih banyak saudara-saudara kita yang karena berbagai macam sebab tidak bisa merasakan nikmatnya bekerja.
Monday, 17 August 2009
Merdekalah! Cintailah Bahasa Bangsamu!
Bukan "indonesia unite!"
Katakan "Perumahan"
Bukan "residence"
Katakan "Perumahan Pinggir Kali"
Bukan "river side residence"
Katakan "Pesta Es Krim"
Bukan "ice cream party"
Dirimu bukan orang Indonesia
Yang berjiwa sok ke-Inggris-inggris-an
Tunjukkan jati dirimu
Sebagai orang Indonesia
Tunjukkan jati dirimu
Sebagai orang merdeka
Kemerdekaan Sebuah Amplop
Cak Luri dan kawan-kawannya masih harus menunggu beberapa jam sampai amplop dibagikan. Untuk itu panitia acara sudah mempersiapkan beberapa kegiatan, yang lagi-lagi, membuat cak Luri merasa bosan. Dari tahun ke tahun, tidak banyak perubahan. Kalo nggak lomba makan kerupuk, ya lomba balap karung. Kadang yang agak mewah sedikit ada parade baju daerah, yang kadang disewa dengan biaya yang tidak murah. Cak Luri tahu itu, karena beberapa tahun belakangan bisnis penyewaan baju daerah cukup banyak diminati beberapa orang, utamanya ibu-ibu rumah tangga.
Kalo panitianya kreatif, kadang ada juga lomba karaoke. Atau lomba masakan inovatif, seperti yang tahun ini diadakan di kantor cak Luri. Lomba menu makanan berbahan dasar singkong, begitu judulnya. Tapi, cak Luri juga tak berharap banyak dari lomba kreatif seperti itu. Paling banter kepala kantor cuma bilang lomba semacam ini bagus. Tindak lanjutnya dipertanyakan. Padahal kalau makanan-makanan berbahan dasar singkong itu dikomersialkan secara massal, bukan hanya bisa bikin rakyat punya lapangan pekerjaan, tapi juga bisa bikin negeri cak Luri merdeka dari ketergantungan pangan dari negara lain.
Merdeka secara ekonomis, merdeka karena rakyat bisa bekerja di negeri sendiri tanpa harus susah payah digebuki di negeri orang. Juga merdeka karena kita bisa makan di negeri sendiri, makan makanan berbahan dasar singkong.
Omong-omong soal kemerdekaan, cak Luri jadi mikir, "Kok aku jadi orang terjajah begini ya? Kenapa aku harus rela nungguin amplop dibagiin tiga jam lagi? Kenapa kepulanganku ke rumah harus tergantung dari sebuah amplop? Sebagai orang merdeka mustinya aku bisa bebas mau pulang kapan saja."
Padahal tetangga-tetangga cak Luri sudah menunggu di rumah, menunggunya untuk meramaikan acara lomba di kompleks rumah. Ya tapi itu tadi.. lombanya ya masih belum banyak berubah dari sejak cak Luri masih kecil dulu. "Kenapa ya nggak ada yang bikin lomba bikin program komputer? Atau bikin lomba penulisan ilmiah? Atau lomba bikin situs web? Khan canggih tuh.", pikir cak Luri dalam hati.
Untungnya ini cuma ngedumelnya cak Luri di dalam hati. Kalo sampe uneg-uneg ini dia tulis di blog atau e-mail, mungkin cak Luri malah bisa di-prita-kan sama kantornya. Kalaupun itu terjadi, paling-paling teman-teman kantor cak Luri akan bikin dukungan untuknya di facebook.
Isi dukungannya bukan "Bebaskan cak Luri!", tapi "Merdekakan cak Luri!"
Friday, 10 July 2009
A Pray
biarkan setiap helaan nafasku adalah seruan nama-Mu
biarkan setiap denyut nadiku adalah ingatan pada-Mu
Sembahku masih tak khusyu'
Aku terus mengiba belas kasih-Mu
karena aku takkan sanggup
terhempas tanpa-Mu
Saat kupikir Kau tutup pintu-Mu
Asaku nyaris pupus
Sebelum Kau buka jendela-Mu
Aku menangis dalam sujud malamku
Monday, 6 July 2009
Thursday, 2 July 2009
Pintar Masuk Angin
Tuesday, 30 June 2009
Friday, 26 June 2009
Heal The World
Your Heart
And I Know That It Is Love
And This Place Could
Be Much
Brighter Than Tomorrow
And If You Really Try
You'll Find There's No Need
To Cry
In This Place You'll Feel
There's No Hurt Or Sorrow
There Are Ways
To Get There
If You Care Enough
For The Living
Make A Little Space
Make A Better Place...
Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me
If You Want To Know Why
There's A Love That
Cannot Lie
Love Is Strong
It Only Cares For
Joyful Giving
If We Try
We Shall See
In This Bliss
We Cannot Feel
Fear Or Dread
We Stop Existing And
Start Living
Then It Feels That Always
Love's Enough For
Us Growing
So Make A Better World
Make A Better World...
Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me
And The Dream We Were
Conceived In
Will Reveal A Joyful Face
And The World We
Once Believed In
Will Shine Again In Grace
Then Why Do We Keep
Strangling Life
Wound This Earth
Crucify Its Soul
Though It's Plain To See
This World Is Heavenly
Be God's Glow
We Could Fly So High
Let Our Spirits Never Die
In My Heart
I Feel You Are All
My Brothers
Create A World With
No Fear
Together We'll Cry
Happy Tears
See The Nations Turn
Their Swords
Into Plowshares
We Could Really Get There
If You Cared Enough
For The Living
Make A Little Space
To Make A Better Place...
Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me
Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me
Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
Thursday, 25 June 2009
Terima Kasih
Tuesday, 23 June 2009
Google, Anyone?
Monday, 15 June 2009
Password Kosong
"kosongaja"
"Serius loe? Gue udah coba macem-macem dari tadi gak bisa kebuka juga komputer loe. Bentar ya.. jangan loe tutup dulu telponnya. Gue cobain dulu nih.."
Selang beberapa saat kemudian, dia melanjutkan, "Mana.. masih nggak bisa juga. Apa sih passwordnya?"
"kosongaja", jawabku lagi, kali ini mulai kesal.
"Ah.. gue udah ketikin username terus klik OK tetep aja nggak masuk-masuk"
"Loe udah ketik passwordnya belom?", tanyaku dengan nada ketus.
"Apaan yang diketik? Kata loe password-nya kosong aja. Gue nggak perlu ngetik apa-apa dong.".
Dia juga udah mulai ikutan senewen.
Dengan sabar aku jelaskan padanya, "Makanya.. kalo orang ngomong tuh dengerin yang bener.. jangan asal main potong aja kalo orang lagi ngomong. Loe ketikin tuh kosongaja di textbox passwordnya..."
"Gimana sih loe? Kosong aja masa ada yang musti gue ketikin?". Nada suaranya makin tinggi.
"Deh.. elah.. gue bilang juga barusan jangan asal main potong omongan orang napa."
"Buruan dong!". Nada suaranya mulai membentak.
"Oy! Dengerin napa orang ngomong..."
"Ya udah buruan.. jangan lelet gitu kalo ngejelasin!"
"Ya kalo loe motong-motong terus omongan gue gimana gue mau ngejelasin ke loe??!", aku pun mulai ikutan sewot. Mendengar nada-nada kemarahan dalam suaraku, dia mulai melunak.
"Ya udah.. buruan jelasin!"
"Nih ya.. loe ketikin tuh kosongaja ke kotak password. K, O, S, O, N, G, A, J, A. Gak pake spasi! Huruf kecil semua!"
Sejenak tak ada suara terdengar dari sebelah sana.
"Ngerti gak loe?", tanyaku lagi.
"Jadi kosong aja tuh maksud loe diketikin kata-katanya gitu?", tanyanya lagi. Kali ini dengan suara yang sedikit lebih lunak daripada sebelumnya.
"Ya iya. Makanya kalo orang ngomong tuh jangan suka motong napa.". Aku katakan kalimat itu dengan nada membentak, melampiaskan kekesalanku selama ini.
"Ketikin tuh huruf-hurufnya, baru klik OK.", lanjutku lagi.
"Oh.. gitu.. Bentar.. gue coba dulu."
Kudengar sayup-sayup dia menekan tombol keyboard.
"Udah gue ketik nih. Gue klik OK ya..".
Aku diam saja. Terus terang aku menikmati rasa senang mendengar nada menyesal dalam kata-katanya. Sesaat kemudian terdengar suara musik yang mengiringi proses login ke sistem operasi Windows di komputerku. Berhasil sudah dia mengakses password dan username ku.
"Ok deh.. udah bisa masuk nih. Terima kasih ya."
Friday, 5 June 2009
Bukan Superman
by Lucky Laki Band
Reff: Aku bukanlah superman
Aku juga bisa nangis
Jika kekasih hatiku
Pergi meninggalkan aku
Ayahku selalu berkata padaku
Laki-laki tak boleh nangis
Harus slalu kuat
Harus slalu tangguh
Harus bisa jadi tahan banting
Tapi ternyata sakitnya cinta
Buat aku menangis
Repeat Reff
Ayahku selalu memarahi aku
Jika jatuh air mataku
Kata ayah slalu air mata itu
Adalah tanda kelemahan
Tapi ternyata air mataku
Ternyata jatuh juga
Repeat Reff
Ayahku tersayang maafkanlah aku
Jika aku masih menangis
Masih belum bisa menjadi seperti
Apa yang ayah selalu mau
Kita berjanji ’tuk tidak lagi
Menangis karena cinta
Monday, 25 May 2009
Write It in English
Maaf Wis, aku belum menemukan nomor telepon tempat kursus itu. Apalagi sekarang jalur pulang dan pergiku dari rumah ke kantor tidak lagi lewat perempatan terminal Blok M. Kira-kira tahun lalu aku sempat selama beberapa bulan lewat di sana, dan memperhatikan informasi tentang kursus persiapan IELTS di sana. Ini kebiasaan burukku yang lain: Aku sering menyimpan nomor telpon yang kupikir suatu saat nanti bakalan berguna. Tapi jadinya sekarang catatan itu sama sekali tak ada gunanya, karena catatanku hilang.
Sebagai gantinya, aku posting di sini salah satu tips yang kupikir manjur untuk belajar bahasa Inggris. Dulu pernah aku dikirimi satu URL blog yang ditulis oleh orang Indonesia yang belajar di India. Dia bilang, bahasa Inggris atau bahasa asing lain bisa kita kuasai dengan baik jika kita memaksakan diri untuk menulis dalam bahasa itu setidaknya satu tulisan setiap hari.
Sebagaimana kita tahu, pemahaman akan sebuah bahasa bisa dibagi ke dalam dua kelompok. Pemahaman pasif dan pemahaman aktif. Pemahaman pasif maksudnya kita bisa memahami apa yang dikatakan orang dan apa yang ditulis orang dalam bahasa tersebut. Pemahaman aktif memungkinkan kita mengutarakan apa yang kita pikirkan dan rasakan dalam bentuk tulisan dan lisan.
Memang pada awalnya akan terasa sulit. Aku sendiri terus terang masih sulit melakukan resep yang satu ini. Lebih sering aku menulis beberapa patah kata dalam bahasa Inggris, dan sisanya kutulis dalam bahasa Indonesia. Tapi semangat belajar harus dipupuk. Pelan tapi pasti, jika kita disiplin melakukannya, pasti nanti sedikit demi sedikit proporsi kosa kata bahasa Inggris yang kita tuliskan semakin mendominasi isi tulisan kita.
Jadi Wis, aku sarankan satu tawaran untukmu. Kau tuliskan pengalamanmu setiap hari di blog-mu. Mungkin pengalaman yang kau alami ketika berangkat kerja, atau ketika Rayyan dengan cerianya menceritakan apa yang dia alami di sekolah. Apa saja.
Sebagai gantinya, aku juga tuliskan pengalamanku di dalam blog ku. Dan itu semua kita tuliskan dalam bahasa Inggris.
What do you say Wis?
Kambing Hitam Sudah Ketinggalan Jaman
Dulu, jika ada sesuatu yang salah, dan kesalahan ditimpakan kepada seseorang, maka orang tersebut kita sebut sebagai Kambing Hitam. Istilah ini memiliki makna bahwa orang yang dikambinghitamkan sebetulnya belum tentu bersalah. Bahkan seringkali terjadi orang yang memang tidak bersalah namun karena berada pada situasi dan waktu yang salah, maka dia jadi Kambing Hitam.
Jaman sekarang, istilahnya bukan Kambing Hitam lagi. Jika ada sesuatu yang salah, dan kita perlu menimpakan sumber kesalahan tersebut kepada seseorang, orang itu kita sebut sebagai Berry Hitam.
Friday, 15 May 2009
Monday, 11 May 2009
The Most Romantic Fruit
The answer is Date.
Friday, 8 May 2009
Cabe, buah yang penuh dengan Vitamin
Thursday, 16 April 2009
Musim Puting Beliung
Tuesday, 14 April 2009
Ada Apa di Surga?
Sampai sekarang aku masih sulit membayangkan seperti apa surga itu. Di kitab-kitab suci hanya digambarkan secara verbal surga berisi taman-taman dengan sungai dan alamnya yang indah. Di dalamnya juga ada istana-istana yang indah. Dilengkapi dengan bidadari yang cantik dan tampan. Apa yang akan kulakukan ya seandainya nanti aku diijinkan Allah bisa masuk ke dalam surganya?
Aku suka puzzle. Aku suka ngoprek komputer. Aku suka segala hal yang bikin otakku penasaran. Apakah di surga aku boleh main puzzle sampai puas? Kalau sudah puas, apa akan ada puzzle-puzzle lain lagi yang lebih baru? Yang punya teka-teki yang lebih menantang daripada puzzle-puzzle sebelumnya?
Aku juga suka mencari tahu apa yang ada di langit sana. Apakah ada kehidupan di bulan? Apakah ada kehidupan di planet-planet lain? Seperti apa bentuk kehidupan di sana? Aku suka hal-hal semacam itu.
Kalau Allah mengijinkan aku masuk ke dalam surgaNya, apakah Dia boleh mengijinkan aku terus mencari tahu alam ciptaanNya? Atau kah aku harus diam duduk di istana yang sudah Dia ciptakan dalam surga dan aku tinggal bersama para bidadari bersenang-senang?
Aku suka bersenang-senang, tapi aku juga suka mencari tahu apa yang ada di balik semua kejadian.
Makhluk ciptaan Allah yang satu ini memang susah untuk dibayangkan. Gambaran yang disampaikan dalam kitab suciNya juga tak mungkin menyamai apa yang sesungguhnya ada di sana. Aku hanya bisa berharap agar aku diberi kesempatan untuk bisa masuk ke dalam surgaNya. Semoga Allah berkenan selalu membimbing diriku untuk selalu bersyukur atas nikmat yang Dia berikan.
Friday, 3 April 2009
Cinta Rupiah
Saya masih ingat waktu saya masih SMP dulu, saya berangkat ke sekolah cukup berbekal uang 100 rupiah pulang pergi. Untuk penumpang umum, ongkos angkot cukup 150 rupiah saja. Waktu SD, saya bisa jajan satu mangkok bubur ayam dengan uang 50 rupiah. Biasanya orang tua membekali saya dengan uang jajan paling banyak 100 rupiah.
Jaman sekarang, selain harga-harga yang naik sekian kali lipat, ada kejanggalan juga. Anda tentunya pernah kan membeli sesuatu di mini market atau pasar swalayan? Dari sekian kali berbelanja, berapa kali di antaranya harga yang harus anda bayarkan jumlahnya bulat? Misalnya 2000 rupiah, 1300 rupiah, atau 600 rupiah. Saya sendiri jarang mendapatkan harga bulat seperti itu. Memang ada pasar swalayan besar yang menggunakan sistem pembulatan terhadap total harga barang yang kita beli.
Itu soal harga yang harus kita bayar. Lebih menyebalkan lagi kalau kemudian kita mengeluarkan uang dan kemudian seharusnya mendapatkan uang kembalian. Berapa kali anda mendapatkan uang kembalian dalam jumlah yang utuh? Atau berapa kali anda mendapatkan uang kembalian dalam bentuk bukan uang?
Misalkan saya membeli sejumlah barang, dan total harganya 1950 rupiah. Pecahan terkecil berapa yang sekarang beredar di masyarakat? Kadang menemukan kepingan 100 rupiah aja sudah cukup susah, apalagi 50 rupiah. Malah kadang-kadang saya lihat kepingan perak 100 rupiah atau 50 rupiah tergeletak begitu saja di jalanan. Tak ada yang peduli untuk mengambilnya. Seolah harga 50 rupiah sudah tidak ada artinya, tak bisa bikin kita kaya.
Menurut saya hal semacam ini membuat kita tidak menghargai mata uang kita sendiri. Pemerintah seharusnya juga konsisten dengan menerbitkan kepingan uang yang dibutuhkan masyarakat. Dalam kenyataannya sering kita harus membayar dalam jumlah yang melibatkan pecahan 1 rupiah. Tapi pecahan terkecil yang beredar sekarang, kalau pun bisa ditemukan, hanya 50 rupiah. Di pihak lain, seharusnya juga para pengusaha dan penjual menetapkan harga yang sesuai dengan kenyataan pecahan terkecil yang beredar. Jangan bikin harga aneh-aneh, misalnya 10.999 rupiah. Kalau saya bayar dengan uang 11.000 rupiah, apa saya bisa mendapatkan uang kembali yang hanya 1 rupiah?
Inilah anehnya sistem keuangan di Indonesia. Di media elektronik sering diputar iklan layanan masyarakat yang menghimbau rakyat untuk 3D. Tapi toh ini hanya berlaku untuk uang kertas. Bagaimana dengan kepingan logam?
Negeri ini memang suka aneh. Pengen maju, tapi perilakunya nggak mau berubah ke arah kemajuan. Pengen rakyat sejahtera secara finansial, tapi pemerintah dan pengusahanya juga nggak mau melakukan sesuatu untuk membuat 1 rupiah itu besar artinya.
Kalau kita sudah berpikir uang 50 rupiah yang tergeletak di jalanan seolah tak bisa membuat kita kaya, bagaimana kalau kita punya uang dalam jumlah yang jauh lebih besar?
Wednesday, 11 February 2009
Negeri Amnesia
Hari ini dokter-dokter berjanji ingin mengobati rakyat yang menderita amnesia. Esoknya mereka lupa apa yang mereka janjikan kemarin.
Hari ini sebagian rakyat menderita karena banjir. Mereka mengeluhkan bantuan yang tak lekas datang. Esoknya mereka sudah lupa akan penderitaan kemarin. Bahkan tahun berikutnya mereka pun lupa untuk bersiap-siap mengungsi. Walhasil, penderitaan banjir kembali mereka alami, seperti tahun-tahun yang lalu.
Hari ini sebagian pejabat mulai sibuk memasang foto mereka di seantero negeri. Bulan depan mereka lupa kalau mereka menulis banyak janji sebagai pengiring foto-foto mereka. Bahkan ketika mereka menulis pun sudah banyak yang mereka lupakan.
"Terus berjuang untuk rakyat", tulis mereka.
Mereka lupa, ada banyak rakyat yang rumahnya terkubur lumpur selama beberapa tahun terakhir. Masih ada rakyat yang rumahnya terbenam lumpur, mereka sudah berteriak untuk terus berjuang demi rakyat. Mereka penderita amnesia.
Sebagian lain berkata, "Kita sudah mengusahakan anggaran pendidikan naik". Mereka lupa peran orang-orang di luar partai mereka yang tidak bisa dihiraukan begitu saja.
Sebagian lain bilang, "Ayo kita sebarkan sembako murah". Mereka lupa, waktu mereka punya kuasa untuk bikin harga murah, mereka tak melakukannya.
Celakanya aku adalah penduduk negeri amnesia ini. Aku tinggal di negeri ini. Aku warga negara negeri ini. Hari ini aku menulis tulisan tentang negeri amnesia. Besok aku sudah lupa dengan apa yang kutulis.