Monday 28 August 2006

Perihal Istilah Baku Tenologi Informasi

(About Information Technology Standard Term)

Sebagai sebuah bangsa, Indonesia banyak dikenal sebagai bangsa yang multi kultur, multi budaya, dan multi-multi lainnya. Secara alamiah, bangsa Indonesia sudah dihuni oleh suku-suku bangsa yang beraneka jumlah dan ragamnya. Namun, di samping itu, bangsa Indonesia juga tinggal di sebuah negeri yang memiliki posisi strategis geografis berada di semacam `perempatan' lalu lintas dunia. Posisi ini ikut berperan dalam memultikulturkan bangsa Indonesia dengan berbagai pertemuan dengan kultur, budaya, dan bahasa bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Hal ini bisa dibuktikan dengan kekayaan kosa kata Bahasa Indonesia yang merupakan hasil pemikiran pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa Indonesia kaya dengan kosa kata yang berasal dari bahasa-bahasa daerah, utamanya bahasa Melayu dan Jawa (contoh: Induk semang, Inang, Lengser, Apik). Namun, bahasa Indonesia juga kaya dengan kosa kata serapan dari berbagai bangsa di dunia ini.

Sebutlah contoh `Boneka', sebuah kata yang diambil dari bahasa Portugis. Contoh lain bisa disebut `Tuan' dan `Nyonya', yang diambil dari bahasa Cina. Beberapa contoh lain lagi bisa disebutkan di sini jika anda mau. Namun bagaimana pun bahasa Inggris lah yang punya pengaruh cukup besar, terutama jika kita lihat dari pengaruh globalisasi budaya dan teknologi, khususnya teknologi informasi.

Sebagaimana kita ketahui, perkembangan bidang ilmu Teknologi Informasi (Information Technology) bermula dan berkembang di benua Eropa dan Amerika, yang nota bene (coba tebak, dari bahasa mana kosa kata `nota bene' ini?) menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Karenanya, bukanlah hal yang aneh jika kemudian dalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar ucapan yang tercampur baur antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.

``Eh..lu udah baca e-mail gue belon?''

``Man.. ayo dong ente ikutan conference ama temen-temen''

``Sambil nunggu jalanan sepi, ntar pulang kantor gue mo download mp3 dulu ah..''

Dalam bahasa sehari-hari tentu saja ungkapan campur baur seperti itu tak dapat dihindari dan dikendalikan. Penggunaan kosa kata adalah merupakan ekspresi dasar manusia, sama seperti pengungkapan perasaan dalam bentuk musik atau lukisan. Dalam penggunaan bahasa baku, upaya menterjemahkan istilah-istilah semacam tersebut di atas ke dalam bahasa Indonesia sudah mulai sejak beberapa tahun terakhir. Salah satu contoh perintis ke arah pembakuan istilah adalah yang dilakukan oleh Rahmat M. Samik-Ibrahim, salah seorang staf pengajar di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Daftar istilah yang diusulkan untuk dibakukan terjemahan bahasa Indonesianya, dapat ditengok di sini.

Upaya standardisasi semacam ini perlu dihargai dan disebarluaskan kepada khalayak pengguna teknologi informasi, agar kita sebagai sebuah bangsa dapat memiliki kepercayaan diri menggunakan bahasa milik bangsa sendiri, Bahasa Indonesia. Melalui pembakuan terjemahan istilah, kita dapat mengatakan, ``Anda boleh mengunduh artikel ini untuk anda cetak''. Tanpa pembakuan, anda akan mengatakan, ``Anda boleh men-download artikel ini untuk anda print''.

Sebagai penutup, bisa saya sampaikan sebuah hal menarik yang masih berkaitan dengan Bahasa Indonesia dan patut diketahui oleh khalayak luas. Ketika saya menulis artikel ini, saya menggunakan perangkat pencari Google. Ketika saya memasukkan ``Bahasa Indonesia'' ke dalam kotak pencarian, salah satu tautan (link) yang diberikan oleh Google adalah Kamus Elektronik Bahasa Indonesia, yang disusun oleh tim peneliti MMTS (Multilingual Machine Translation System) di BPPT. Salah satu manfaat yang bisa diambil dari perangkat online (sampai dengan artikel ini ditulis pertama kali, entri online belum ada padanan kata bakunya) ini adalah kita bisa memeriksa ejaan baku bahasa Indonesia. Silakan anda coba dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

Mana yang benar:
1. Kualitas atau Kwalitas?
2. Algoritme atau Algoritma?

- Draft v.0 20060828

3 comments:

  1. Selama ini sih gue pake "kualitas" dan "algoritma", tapi belum pernah cek kebenaran dan validitasnya :-P. Yang bener yang mana, Nung, harusnya?

    ReplyDelete
  2. Sewaktu diberikan masukan "kwalitas" atau "algoritma", hasilnya seperti ini:

    Your search - kwalitas - did not match any data.
    Make sure the word is spelled correctly.

    Your search - algoritma - did not match any data.
    Make sure the word is spelled correctly.

    Tapi setelah diganti jadi "kualitas":
    Root Word : kualitas
    Noun kualitas
    1. quality
    Verb berkualitas
    1. to have a certain quality

    Dan "Algoritme":
    Root Word : algoritme
    Noun algoritme
    1. algorithm

    wv: cpkqamd

    ReplyDelete