Wednesday 28 October 2009

Visitasi Asesor

Suatu kali, universitas tempat saya bekerja ikut dalam kompetisi untuk mendapatkan bantuan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Yang memberikan hibah tidak lain dan tidak bukan adalah Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional (Diknas). Hibah ini ditujukan bagi program PKM yang melakukan kontribusi dengan tim mitra. Tim universitas kami tahun ini mengajukan proposal untuk membentuk sebuah portal e-commerce bagi rekan-rekan yang bergerak dalam bidang Usaha Mikro dan Kecil-Menengah (UMKM). Di dalam proposal, kami mengajukan salah satu institusi yang merupakan perwakilan bidang UMKM ini.

Kompetisi dilakukan melalui perjalanan panjang beberapa kali seleksi. Pada tahap akhir, seleksi dilakukan dengan kegiatan Visitasi, yaitu kunjungan dari seorang penilai yang ditugaskan oleh Dikti ke universitas kami. Pada hari yang telah ditentukan, tim mitra dan tim kami sendiri mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran bapak Asesor.

Sang penilai, disebut dengan jabatan Asesor, rupanya ditugaskan tidak hanya ke satu tempat saja. Pada hari yang telah ditentukan kami seluruh tim dari universitas telah mempersiapkan diri menunggu kehadiran bapak Asesor ini. Salah satu rekan saya, ditugaskan untuk menjemput bapak Asesor, karena beliau bukan orang asli Jakarta, jadi seluk beluk jalan menuju universitas kami tentu perlu dipandu.

Rencananya bapak Asesor hadir pukul dua siang hari. Maka tim penjemput, dua orang rekan saya, bersiap-siap berangkat ke tempat yang telah dijanjikan.

Pada pukul dua, kami belum mendapatkan kabar apa-apa, baik dari bapak Asesor maupun dari rekan kami. Maka kami pun mencoba menghubungi mereka. Rupanya, bapak Asesor terlambat tiba di Jakarta. Dan karena beliau harus melakukan penilaian, alias visitasi, ke tiga tempat berbeda, maka keterlambatannya hadir di tempat pertama membuat jadwal visitasi ke tempat kami pun menjadi tertunda. Ketika kami hubungi dua orang rekan yang bertugas menjemput, mereka mengabarkan bahwa mereka sedang beristirahat di masjid dekat lokasi penjemputan.

Setelah itu, ketua tim kami menghubungi perwakilan dari tim mitra. Ketua tim kami berkata, "Santai saja pak, asesornya masih di tempat lain, karena beliau tadi pagi datang terlambat."

Kemudian, ketua tim kami pun menambahkan, "Kalau bisa, bapak cari masjid saja pak."

Sejurus ada jeda dalam pembicaraan telpon pak ketua, sebelum kemudian beliau melanjutkan lagi, "Kalau sudah ketemu masjidnya, bapak istirahat saja dulu di sana. Nanti saya kabari lagi kalau asesornya sudah siap."

No comments:

Post a Comment