Thursday 10 December 2009

Bukan Jutawan

Aku ini bukan jutawan.
Aku tak punya banyak uang.

Yang aku punya hanya recehan.
Maka panggillah aku Recehwan.

Monday 16 November 2009

Di balik Kabareskrim

Sadarkah anda, bahwa "Kepala Badan Reserse dan Kriminal", disingkat (atau lebih tepatnya diakronimkan) sebagai Kabareskrim, dalam bahasa Indonesia dapat dibaca sebagai tiga kata:

Kabar Es Krim

Friday 13 November 2009

Sepenggal Hari

Alhamdulillah, seruan pujian hanya untuk Allah, pagi ini aku masih bisa menikmati satu lagi penggalan hari, dari bertahun-tahun waktu yang telah aku lalui dalam hidup.

Bismillah, dengan menyebut nama Allah, penggalan hari ini kuisi dengan cicilan amal yang kutabung, untuk mengisi pundi-pundi timbangan mizanku di hari akhir nanti.

Persembunyian RJ

Negeri cak Luri sedang heboh-hebohnya. Rakyat semakin tidak percaya kepada presidennya. Rakyat semakin tidak percaya kepada wakil-wakilnya di lembaga perwakilan rakyat (LPR). Bukan, bukan DPR. Sebab, di negeri cak Luri, DPR itu artinya Dewan Perampok Rakyat. Sungguh!

Belum lagi soal ketidakpercayaan rakyat terhadap para penegak hukum. Sebutlah kasus yang diduga menjatuhkan petinggi lembaga pemberantas korupsi (LPK). Sejak awal kasus bergulir, ada satu saksi kunci, RJ nama inisialnya, yang hilang entah ke mana. Masih cukup segar dalam ingatan cak Luri, betapa si RJ ini disembunyikan oleh penegak hukum, entah dengan alasan apa. Baru beberapa hari belakangan RJ dimunculkan di pengadilan, memberikan kesaksian.

Jangan-jangan, pikir cak Luri, RJ memberikan kesaksian di bawah ancaman.

Makin hancur saja negeri cak Luri.

Wednesday 11 November 2009

Duhai Pahlawanku

Ketika
Pahlawan Reformasi lebih beken
daripada Pahlawan Nasional

Ketika
Pahlawan Reformasi lebih beken
daripada Pahlawan Revolusi

Maka Hari Pahlawan
Sepi
Tanpa ritual
Tanpa upacara

Bulan Mei
Lebih meriah
dengan ritual
dan upacara

Titik Energi Microsoft

..adalah terjemahan bebas dari Microsoft Power Point.

I kinda like that. Cool.

Friday 6 November 2009

Langgan

Kata "langgan" itu dalam bahasa Indonesia termasuk kata baku atau tidak? Menurut situs KBBI Online, kata ini memang ada terdaftar di dalam KBBI. Jika entri kata "langgan" dimasukkan sebagai entri pencarian, maka hasil yang didapat adalah kata-kata berikut:
  • ber-lang-gan, verba, berjual beli secara tetap;
  • ber-lang-gan-an, verba, mengadakan jual beli secara tetap;
  • me-lang-gani, verba, berlangganan kepada seseorang;
  • lang-gan-an, nomina cak, pelanggan; berlangganan;
  • pe-lang-gan, nomina, orang yang membeli (menggunakan dsb) barang (surat kabar dsb) secara tetap
Dari daftar kata-kata tersebut, ternyata kata turunan "me-lang-gan" tidak tercantum. Demikian pula, jika dicermati, entri yang tercantum di dalam KBBI online adalah "me-lang-gani". Apakah ada kesalahan ketik sehingga akhiran "-i" tercantum sebagai bagian dari kata "me-lang-gan"? Ataukah sesungguhnya yang dimaksud memang benar kata "me-lang-gan-i"?

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini bisa dieksplorasi dengan mencoba menjaring (crawling) dokumen-dokumen teks berbahasa Indonesia yang tersebar di internet. Dengan sedikit bantuan Google, didapatkan beberapa tautan yang mencantumkan kata "melanggan" dalam berbagai konteks. Jika dilihat sekilas, kata "melanggan" tampaknya digunakan sebagai terjemahan dari bahasa Inggris "subscribe".

Hal yang menarik dari pengamatan sederhana ini adalah, apakah kita bisa melakukan justifikasi apakah sebuah kata itu baku atau tidak dengan menjaring dokumen-dokumen yang tersebar di internet? Permasalahannya salah satu di antaranya tentu saja adalah dokumen-dokumen tersebut belum tentu ditulis dengan mengikuti dan memperhatikan kaidah penulisan bahasa Indonesia baku. Jika kita menggunakan Google, hasil yang kita dapatkan akan cenderung subjektif karena semakin banyak dokumen yang ditulis dengan kaidah tidak baku, maka kita dapat mengambil kesimpulan yang tidak tepat.

Thursday 5 November 2009

Negeri Para Bedebah

(dikutip dari situs Rakyat Merdeka)

oleh Adhie Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

Tak Tahu Aku Harus ke Mana

Wahai Tuhanku, tak tahu aku harus ke mana. Aku mencoba memahami kekuasaanMu yang begitu luas. Aku mencoba memahami ilmu dan kebijaksanaanMu yang penuh dengan makna. Ampuni aku ya Rabb, jika aku memahami ilmuMu dengan pemahaman yang salah. Jangan panggil aku sebelum aku memahami kebenaranMu, ijinkan aku memahami cintaMu.

Kurasakan cinta dan sayangMu setiap hari, ketika kumulai hari-hariku di pagi hari setelah aku terlelap dari istirahat malamku. Kurasakan cinta dan sayangMu setiap saat, bahkan ketika aku terbaring melepas lelah di malam yang sunyi, ketika jiwaku berada dalam genggamanMu.

Aku mencoba memahami ilmuMu dengan memperhatikan kejadian-kejadian di seputar kehidupanku. Aku tak mengerti mengapa sebagian orang melaksanakan tuntunan suci utusanMu setengah hati. Mungkin kemampuan mereka yang terbatas membuatnya begitu, sama seperti diriku yang tidak terbebas dari rasa malas, rasa dengki, rasa tinggi hati.

Aku tak mengerti ketika utusanMu mengajarkan kesabaran, sebagian kami masih marah-marah. Aku tak mengerti ketika utusanMu mengajarkan untuk tidak mencela orang lain, sebagian kami masih mencibir kekurangan orang lain dengan sengit. Sesungguhnya mereka pun manusia yang sama denganku, makhluk-makhluk yang tak lepas dari ketidaksempurnaan.

Ampuni aku ya Allah, jika aku merasakan kemarahan dalam hatiku ketika mendapati sebagian hambaMu berlaku di luar ajaran dan tuntunanMu.

Lindungi aku ya Allah, dari rasa dengki dan tinggi hati. Sesungguhnya aku tak memiliki hak sedikitpun untuk merasa lebih baik atau lebih sempurna daripada orang-orang lain. Hanya Engkaulah yang berhak menyombongkan diri, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.

Thursday 29 October 2009

Pertanda

Entah kenapa, pada suatu hari cak Luri riang bukan kepalang. Bawaannya bercanda terus. Teman-teman di kantor dia berikan teka-teki yang membuat mereka tertawa. Teman-teman di ranah maya pun dia sapa dengan sapaan bercanda penuh tawa.

Cak Luri sendiri merasa aneh bukan kepalang. Bukan biasanya dia merasa keriangan seperti ini. Pasti ada apa-apanya, pikirnya dalam hati.

Entah ada hubungannya atau tidak, ketika cak Luri berhasil naik kereta api yang membawanya pulang ke rumah pada malam harinya, cak Luri baru menyadari bahwa telepon genggamnya yang ada di kantong celana hilang. Memang, sebelumnya dia sempat berlari-lari ke arah stasiun kereta api karena waktu kedatangan kereta sudah sangat dekat. Mungkin teleponnya terjatuh dari saku celana ketika cak Luri berlari, tambahan lagi pikirannya berkonsentrasi pada lalu lalangnya orang di jalanan pasar agar dia tidak menabrak orang lain.

Anehnya, menyadari telepon genggam kesayangannya hilang, cak Luri tak merasa kehilangan. Mungkin karena sudah seharian sejak pagi dia merasa riang bukan kepalang. Bercengkerama dengan rekan-rekan di kantor, juga dengan rekan-rekan ranah dunia maya membuat cak Luri bersyukur bukan kepalang.

Untung hanya telepon genggamnya yang hilang, bukan teman-temannya yang baik hati dan selalu menemaninya sepanjang perjalanan karirnya di kantor.

Sinetron Antah Berantah

Tersebutlah sebuah negeri, di mana sinetron tak bermutu terus diputar demi mengejar rating. Cerita yang seharusnya sudah berakhir dipaksakan berlanjut dengan pemunculan tokoh-tokoh baru, alur cerita yang dipaksakan dan tidak masuk akal. Apapun diupayakan agar iklan terus datang mengalir, mendatangkan rejeki bagi mereka yang terlibat di dalam produksi sinetron. Utamanya para artis yang entah dari mana datangnya, siapa riwayatnya, asal punya nama berbau-bau Western atau Indo, wajah cantik dan tampan, jadilah dia kecipratan rejeki iklan yang menumpang tingkat rating tinggi dari sinetron yang bersangkutan.

Mungkin kondisi yang sama terjadi pada kehidupan nyata negeri itu, ketika skenario tak masuk akal dan dipaksakan dibuat, untuk memangkas kekuasaan lembaga pamungkas yang punya potensi memangkas rejeki para koruptor tengik yang entah dari mana datangnya, siapa riwayatnya, asal punya kuasa dan dana, membungkam mulut para hakim dan polisi yang kelaparan karena gaji bulanan mereka tak cukup memberi makan anak istri.

Menulis kekesalan di blog pun terancam penangkapan, dengan alasan yang dicari-cari, dengan alasan mencemarkan nama baik.

Mau dibawa ke mana negeri itu?

Wednesday 28 October 2009

Visitasi Asesor

Suatu kali, universitas tempat saya bekerja ikut dalam kompetisi untuk mendapatkan bantuan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Yang memberikan hibah tidak lain dan tidak bukan adalah Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional (Diknas). Hibah ini ditujukan bagi program PKM yang melakukan kontribusi dengan tim mitra. Tim universitas kami tahun ini mengajukan proposal untuk membentuk sebuah portal e-commerce bagi rekan-rekan yang bergerak dalam bidang Usaha Mikro dan Kecil-Menengah (UMKM). Di dalam proposal, kami mengajukan salah satu institusi yang merupakan perwakilan bidang UMKM ini.

Kompetisi dilakukan melalui perjalanan panjang beberapa kali seleksi. Pada tahap akhir, seleksi dilakukan dengan kegiatan Visitasi, yaitu kunjungan dari seorang penilai yang ditugaskan oleh Dikti ke universitas kami. Pada hari yang telah ditentukan, tim mitra dan tim kami sendiri mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran bapak Asesor.

Sang penilai, disebut dengan jabatan Asesor, rupanya ditugaskan tidak hanya ke satu tempat saja. Pada hari yang telah ditentukan kami seluruh tim dari universitas telah mempersiapkan diri menunggu kehadiran bapak Asesor ini. Salah satu rekan saya, ditugaskan untuk menjemput bapak Asesor, karena beliau bukan orang asli Jakarta, jadi seluk beluk jalan menuju universitas kami tentu perlu dipandu.

Rencananya bapak Asesor hadir pukul dua siang hari. Maka tim penjemput, dua orang rekan saya, bersiap-siap berangkat ke tempat yang telah dijanjikan.

Pada pukul dua, kami belum mendapatkan kabar apa-apa, baik dari bapak Asesor maupun dari rekan kami. Maka kami pun mencoba menghubungi mereka. Rupanya, bapak Asesor terlambat tiba di Jakarta. Dan karena beliau harus melakukan penilaian, alias visitasi, ke tiga tempat berbeda, maka keterlambatannya hadir di tempat pertama membuat jadwal visitasi ke tempat kami pun menjadi tertunda. Ketika kami hubungi dua orang rekan yang bertugas menjemput, mereka mengabarkan bahwa mereka sedang beristirahat di masjid dekat lokasi penjemputan.

Setelah itu, ketua tim kami menghubungi perwakilan dari tim mitra. Ketua tim kami berkata, "Santai saja pak, asesornya masih di tempat lain, karena beliau tadi pagi datang terlambat."

Kemudian, ketua tim kami pun menambahkan, "Kalau bisa, bapak cari masjid saja pak."

Sejurus ada jeda dalam pembicaraan telpon pak ketua, sebelum kemudian beliau melanjutkan lagi, "Kalau sudah ketemu masjidnya, bapak istirahat saja dulu di sana. Nanti saya kabari lagi kalau asesornya sudah siap."

Wednesday 14 October 2009

Hidangan Pekerjaan

Menyelesaikan pekerjaan adalah serupa dengan menikmati hidangan yang tersaji di meja makan. Lebih nikmat rasanya menghabiskan hidangan lezat sedikit demi sedikit, mencicipi setiap cita rasa yang dikandung oleh setiap jenis makanan yang tersedia.

Begitu pun dengan pekerjaan. Lebih nikmat rasanya menyelesaikan pekerjaan sedikit demi sedikit, sambil dinikmati cita rasa yang khas dari setiap tugas yang kita lakukan.

Sambil menikmati hidangan , kita bersyukur bahwa masih ada kesempatan bagi kita menikmati sekedar hidangan yang tidak seberapa. Masih banyak saudara-saudara kita yang karena berbagai macam sebab tidak bisa merasakan nikmatnya bekerja.

Monday 17 August 2009

Merdekalah! Cintailah Bahasa Bangsamu!

Katakan "Indonesia Bersatu!"
Bukan "indonesia unite!"

Katakan "Perumahan"
Bukan "residence"

Katakan "Perumahan Pinggir Kali"
Bukan "river side residence"

Katakan "Pesta Es Krim"
Bukan "ice cream party"

Dirimu bukan orang Indonesia
Yang berjiwa sok ke-Inggris-inggris-an

Tunjukkan jati dirimu
Sebagai orang Indonesia

Tunjukkan jati dirimu
Sebagai orang merdeka

Kemerdekaan Sebuah Amplop

Cak Luri mangut-mangut kesal karena harus menunggu setidaknya tiga jam lagi. Dia kesal karena tak ada yang bisa dia lakukan. Membuang waktu cuma duduk-duduk saja membuatnya bosan. Ngobrol ngalor-ngidul dengan sesama rekan kerjanya juga tak menarik minatnya, sama-sama membuat bosan. Malas cak Luri mendengar obrolan itu-itu saja setiap kali nimbrung di acara tujuh belasan seperti hari ini.

Cak Luri dan kawan-kawannya masih harus menunggu beberapa jam sampai amplop dibagikan. Untuk itu panitia acara sudah mempersiapkan beberapa kegiatan, yang lagi-lagi, membuat cak Luri merasa bosan. Dari tahun ke tahun, tidak banyak perubahan. Kalo nggak lomba makan kerupuk, ya lomba balap karung. Kadang yang agak mewah sedikit ada parade baju daerah, yang kadang disewa dengan biaya yang tidak murah. Cak Luri tahu itu, karena beberapa tahun belakangan bisnis penyewaan baju daerah cukup banyak diminati beberapa orang, utamanya ibu-ibu rumah tangga.

Kalo panitianya kreatif, kadang ada juga lomba karaoke. Atau lomba masakan inovatif, seperti yang tahun ini diadakan di kantor cak Luri. Lomba menu makanan berbahan dasar singkong, begitu judulnya. Tapi, cak Luri juga tak berharap banyak dari lomba kreatif seperti itu. Paling banter kepala kantor cuma bilang lomba semacam ini bagus. Tindak lanjutnya dipertanyakan. Padahal kalau makanan-makanan berbahan dasar singkong itu dikomersialkan secara massal, bukan hanya bisa bikin rakyat punya lapangan pekerjaan, tapi juga bisa bikin negeri cak Luri merdeka dari ketergantungan pangan dari negara lain.

Merdeka secara ekonomis, merdeka karena rakyat bisa bekerja di negeri sendiri tanpa harus susah payah digebuki di negeri orang. Juga merdeka karena kita bisa makan di negeri sendiri, makan makanan berbahan dasar singkong.

Omong-omong soal kemerdekaan, cak Luri jadi mikir, "Kok aku jadi orang terjajah begini ya? Kenapa aku harus rela nungguin amplop dibagiin tiga jam lagi? Kenapa kepulanganku ke rumah harus tergantung dari sebuah amplop? Sebagai orang merdeka mustinya aku bisa bebas mau pulang kapan saja."

Padahal tetangga-tetangga cak Luri sudah menunggu di rumah, menunggunya untuk meramaikan acara lomba di kompleks rumah. Ya tapi itu tadi.. lombanya ya masih belum banyak berubah dari sejak cak Luri masih kecil dulu. "Kenapa ya nggak ada yang bikin lomba bikin program komputer? Atau bikin lomba penulisan ilmiah? Atau lomba bikin situs web? Khan canggih tuh.", pikir cak Luri dalam hati.

Untungnya ini cuma ngedumelnya cak Luri di dalam hati. Kalo sampe uneg-uneg ini dia tulis di blog atau e-mail, mungkin cak Luri malah bisa di-prita-kan sama kantornya. Kalaupun itu terjadi, paling-paling teman-teman kantor cak Luri akan bikin dukungan untuknya di facebook.

Isi dukungannya bukan "Bebaskan cak Luri!", tapi "Merdekakan cak Luri!"

Friday 10 July 2009

A Pray

Got this from Dvi. Repost here by her permission.


Tuhan,
biarkan setiap helaan nafasku adalah seruan nama-Mu
biarkan setiap denyut nadiku adalah ingatan pada-Mu

Syukurku masih tak cukup
Sembahku masih tak khusyu'
Aku terus mengiba belas kasih-Mu

Jangan biarkan aku lacurkan sedetik saja helaan nafasku
karena aku takkan sanggup
terhempas tanpa-Mu

Cinta-Mu adalah dahagaku
Saat kupikir Kau tutup pintu-Mu
Asaku nyaris pupus

Kau beri aku ujian semalam
Sebelum Kau buka jendela-Mu
Aku menangis dalam sujud malamku

July 8, 2008 @ 01.37 a.m.

Monday 6 July 2009

Anagram

How many anagrams you can make from the word spot?

pots,
post,
spot,
stop,
tops

Thursday 2 July 2009

Pintar Masuk Angin

Orang pintar, makin masuk angin.
Orang masuk angin, malah makin pintar.
Semakin pintar, semakin masuk angin.
Angin pintar bikin tambah masuk angin.

Tuesday 30 June 2009

Friday 26 June 2009

Heal The World

In Memoriam Michael Joseph Jackson, who died at 51 years old.

There's A Place In
Your Heart
And I Know That It Is Love
And This Place Could
Be Much
Brighter Than Tomorrow
And If You Really Try
You'll Find There's No Need
To Cry
In This Place You'll Feel
There's No Hurt Or Sorrow

There Are Ways
To Get There
If You Care Enough
For The Living
Make A Little Space
Make A Better Place...

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

If You Want To Know Why
There's A Love That
Cannot Lie
Love Is Strong
It Only Cares For
Joyful Giving
If We Try
We Shall See
In This Bliss
We Cannot Feel
Fear Or Dread
We Stop Existing And
Start Living

Then It Feels That Always
Love's Enough For
Us Growing
So Make A Better World
Make A Better World...

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

And The Dream We Were
Conceived In
Will Reveal A Joyful Face
And The World We
Once Believed In
Will Shine Again In Grace
Then Why Do We Keep
Strangling Life
Wound This Earth
Crucify Its Soul
Though It's Plain To See
This World Is Heavenly
Be God's Glow

We Could Fly So High
Let Our Spirits Never Die
In My Heart
I Feel You Are All
My Brothers
Create A World With
No Fear
Together We'll Cry
Happy Tears
See The Nations Turn
Their Swords
Into Plowshares

We Could Really Get There
If You Cared Enough
For The Living
Make A Little Space
To Make A Better Place...

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me
You And For Me

Thursday 25 June 2009

Terima Kasih

Di dalam ungkapan yang digunakan pada sebuah bahasa kadang-kadang tersembunyi filosofi yang jika direnungkan punya makna yang dalam.

Kali ini yang kita bahas adalah ungkapan "Terima Kasih" dalam bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih kita berikan kepada orang yang telah memberikan sesuatu kepada kita. Bentuk pemberiannya bisa apa saja. Bahkan sekedar ucapan selamat pun biasanya orang Indonesia akan mengucapkan terima kasih sebagai balasannya. Misalnya jika ada seseorang yang mendapatkan promosi jabatan di tempat kerjanya, kemudian semua rekan kerjanya memberikan ucapan selamat. Ketika itu dia biasanya mengucapkan, "Terima kasih."

Ungkapan ini jika dicermati tersusun atas dua kata, "terima" dan "kasih". Kata yang pertama memiliki arti tindakan pasif mendapatkan sesuatu dari orang lain. Jika saya memberikan sesuatu kepada anda, maka anda adalah penerimanya. Anda melakukan tindakan "menerima".

Kata yang kedua, "kasih", mengandung pengertian memberikan sesuatu kepada pihak lain. Dalam bahasa pergaulan sehari-hari di Indonesia, kita lebih sering mendengar ungkapan "mengasih" sebagai pengganti ungkapan "memberi". Dalam bahasa resmi memang kata "beri" lebih pantas digunakan. Biasanya dalam bahasa resmi, kata "kasih" lebih sering digandengkan dengan kata "sayang". Kata "Kasih sayang" sesungguhnya memiliki makna "memberikan rasa sayang kepada orang atau pihak lain".

Terkait dengan kata "terima" di dalam ungkapan "terima kasih", tersembunyi makna filosofis bahwa ketika kita mengucapkannya, kita menerima sesuatu dari orang lain, lalu kita pun memberikan sesuatu itu kepada orang lain. Saya "menerima" sesuatu, dilanjutkan dengan "mengasih" sesuatu itu kepada orang lain.

Apa maksudnya? Bahwa apa yang kita terima dalam hidup ini, sesungguhnya menjadi lebih bermakna jika kita berikan sebagian kepada orang lain. Dalam agama Islam, dikenal berbagai macam konsep seperti ini dalam ungkapan "zakat", "infaq", "sedekah", "amal". Ketika kita menerima sebuah pemberian, sesungguhnya di dalam pemberian itu terdapat bagian milik orang lain. Nikmat yang kita terima bukan seluruhnya hak kita, tapi juga ada hak orang lain di dalamnya.

Saya ucapkan terima kasih kepada anda yang telah membaca dan mengikuti tulisan saya sampai di sini. Anda telah menerima pemahaman baru tentang makna ungkapan "terima kasih" dalam bahasa Indonesia. Di dalam perhatian yang anda berikan kepada tulisan ini, saya telah memberikan sesuatu kepada anda.

Ungkapan terima kasih itu dapat lebih terasa ketika anda kemudian memberikan sebagian pemahaman baru itu kepada orang lain. Karena di dalam pemahaman yang baru anda dapatkan, terdapat bagian hak orang lain untuk mendapatkan pencerahan yang sama.

Tuesday 23 June 2009

Google, Anyone?

Here is a trivia quiz.

When was the first time the word "Google" officially become an English word? If you don't get what I mean, when was the first time this term officially become an entry in English dictionary?

Want to know the answer? Google it.

Monday 15 June 2009

Password Kosong

"Nung, password komputer loe apa?"

"kosongaja"

"Serius loe? Gue udah coba macem-macem dari tadi gak bisa kebuka juga komputer loe. Bentar ya.. jangan loe tutup dulu telponnya. Gue cobain dulu nih.."

Selang beberapa saat kemudian, dia melanjutkan, "Mana.. masih nggak bisa juga. Apa sih passwordnya?"

"kosongaja", jawabku lagi, kali ini mulai kesal.

"Ah.. gue udah ketikin username terus klik OK tetep aja nggak masuk-masuk"

"Loe udah ketik passwordnya belom?", tanyaku dengan nada ketus.

"Apaan yang diketik? Kata loe password-nya kosong aja. Gue nggak perlu ngetik apa-apa dong.".

Dia juga udah mulai ikutan senewen.

Dengan sabar aku jelaskan padanya, "Makanya.. kalo orang ngomong tuh dengerin yang bener.. jangan asal main potong aja kalo orang lagi ngomong. Loe ketikin tuh kosongaja di textbox passwordnya..."

"Gimana sih loe? Kosong aja masa ada yang musti gue ketikin?". Nada suaranya makin tinggi.

"Deh.. elah.. gue bilang juga barusan jangan asal main potong omongan orang napa."

"Buruan dong!". Nada suaranya mulai membentak.

"Oy! Dengerin napa orang ngomong..."

"Ya udah buruan.. jangan lelet gitu kalo ngejelasin!"

"Ya kalo loe motong-motong terus omongan gue gimana gue mau ngejelasin ke loe??!", aku pun mulai ikutan sewot. Mendengar nada-nada kemarahan dalam suaraku, dia mulai melunak.

"Ya udah.. buruan jelasin!"

"Nih ya.. loe ketikin tuh kosongaja ke kotak password. K, O, S, O, N, G, A, J, A. Gak pake spasi! Huruf kecil semua!"

Sejenak tak ada suara terdengar dari sebelah sana.

"Ngerti gak loe?", tanyaku lagi.

"Jadi kosong aja tuh maksud loe diketikin kata-katanya gitu?", tanyanya lagi. Kali ini dengan suara yang sedikit lebih lunak daripada sebelumnya.

"Ya iya. Makanya kalo orang ngomong tuh jangan suka motong napa.". Aku katakan kalimat itu dengan nada membentak, melampiaskan kekesalanku selama ini.

"Ketikin tuh huruf-hurufnya, baru klik OK.", lanjutku lagi.

"Oh.. gitu.. Bentar.. gue coba dulu."

Kudengar sayup-sayup dia menekan tombol keyboard.

"Udah gue ketik nih. Gue klik OK ya..".

Aku diam saja. Terus terang aku menikmati rasa senang mendengar nada menyesal dalam kata-katanya. Sesaat kemudian terdengar suara musik yang mengiringi proses login ke sistem operasi Windows di komputerku. Berhasil sudah dia mengakses password dan username ku.

"Ok deh.. udah bisa masuk nih. Terima kasih ya."

Friday 5 June 2009

Bukan Superman

by Lucky Laki Band

Reff:

Aku bukanlah superman
Aku juga bisa nangis
Jika kekasih hatiku
Pergi meninggalkan aku

Ayahku selalu berkata padaku
Laki-laki tak boleh nangis
Harus slalu kuat
Harus slalu tangguh
Harus bisa jadi tahan banting

Tapi ternyata sakitnya cinta
Buat aku menangis

Repeat Reff

Ayahku selalu memarahi aku
Jika jatuh air mataku
Kata ayah slalu air mata itu
Adalah tanda kelemahan

Tapi ternyata air mataku
Ternyata jatuh juga

Repeat Reff

Ayahku tersayang maafkanlah aku
Jika aku masih menangis
Masih belum bisa menjadi seperti
Apa yang ayah selalu mau

Kita berjanji ’tuk tidak lagi
Menangis karena cinta

Monday 25 May 2009

Write It in English

Aku masih punya hutang sama saudaraku Wisnu, soal nomor telepon tempat kursus bahasa Inggris di pojokan lampu merah terminal Blok M. Sistem pengarsipanku memang cukup buruk. Seringkali aku membutuhkan nomor telpon penting yang ternyata sudah terselip atau hilang entah ke mana.

Maaf Wis, aku belum menemukan nomor telepon tempat kursus itu. Apalagi sekarang jalur pulang dan pergiku dari rumah ke kantor tidak lagi lewat perempatan terminal Blok M. Kira-kira tahun lalu aku sempat selama beberapa bulan lewat di sana, dan memperhatikan informasi tentang kursus persiapan IELTS di sana. Ini kebiasaan burukku yang lain: Aku sering menyimpan nomor telpon yang kupikir suatu saat nanti bakalan berguna. Tapi jadinya sekarang catatan itu sama sekali tak ada gunanya, karena catatanku hilang.

Sebagai gantinya, aku posting di sini salah satu tips yang kupikir manjur untuk belajar bahasa Inggris. Dulu pernah aku dikirimi satu URL blog yang ditulis oleh orang Indonesia yang belajar di India. Dia bilang, bahasa Inggris atau bahasa asing lain bisa kita kuasai dengan baik jika kita memaksakan diri untuk menulis dalam bahasa itu setidaknya satu tulisan setiap hari.

Sebagaimana kita tahu, pemahaman akan sebuah bahasa bisa dibagi ke dalam dua kelompok. Pemahaman pasif dan pemahaman aktif. Pemahaman pasif maksudnya kita bisa memahami apa yang dikatakan orang dan apa yang ditulis orang dalam bahasa tersebut. Pemahaman aktif memungkinkan kita mengutarakan apa yang kita pikirkan dan rasakan dalam bentuk tulisan dan lisan.

Memang pada awalnya akan terasa sulit. Aku sendiri terus terang masih sulit melakukan resep yang satu ini. Lebih sering aku menulis beberapa patah kata dalam bahasa Inggris, dan sisanya kutulis dalam bahasa Indonesia. Tapi semangat belajar harus dipupuk. Pelan tapi pasti, jika kita disiplin melakukannya, pasti nanti sedikit demi sedikit proporsi kosa kata bahasa Inggris yang kita tuliskan semakin mendominasi isi tulisan kita.

Jadi Wis, aku sarankan satu tawaran untukmu. Kau tuliskan pengalamanmu setiap hari di blog-mu. Mungkin pengalaman yang kau alami ketika berangkat kerja, atau ketika Rayyan dengan cerianya menceritakan apa yang dia alami di sekolah. Apa saja.

Sebagai gantinya, aku juga tuliskan pengalamanku di dalam blog ku. Dan itu semua kita tuliskan dalam bahasa Inggris.

What do you say Wis?

Kambing Hitam Sudah Ketinggalan Jaman

Kemajuan jaman internet, di mana jejaring sosial merambah sebagian kecil masyarakat di Indonesia, membawa konsekuensi terhadap perubahan makna bahasa.

Dulu, jika ada sesuatu yang salah, dan kesalahan ditimpakan kepada seseorang, maka orang tersebut kita sebut sebagai Kambing Hitam. Istilah ini memiliki makna bahwa orang yang dikambinghitamkan sebetulnya belum tentu bersalah. Bahkan seringkali terjadi orang yang memang tidak bersalah namun karena berada pada situasi dan waktu yang salah, maka dia jadi Kambing Hitam.

Jaman sekarang, istilahnya bukan Kambing Hitam lagi. Jika ada sesuatu yang salah, dan kita perlu menimpakan sumber kesalahan tersebut kepada seseorang, orang itu kita sebut sebagai Berry Hitam.

Friday 15 May 2009

Mirip seperti awan. Namanya juga Mega. Kadang bergerak ke utara, kadang ke selatan. Kadang ke timur, kadang ke barat. Tergantung ke mana angin politik berhembus. Mungkin di bawah kepakan sayap Gerindra, Mega bisa menentukan ke mana hendak pergi.

Monday 11 May 2009

The Most Romantic Fruit

Do you know what is the most romantic fruit in the world?

The answer is Date.

Friday 8 May 2009

Cabe, buah yang penuh dengan Vitamin

Di samping rasa pedas, cabe adalah buah yang penuh manfaat. Banyak vitamin yang terkandung di dalamnya. Dan vitamin-vitamin yang terkandung dalam cabe adalah vitamin C, A, B, dan E.

Thursday 16 April 2009

Musim Puting Beliung

Awas.. sekarang musimnya puting beliung. Siapa saja bisa jadi korban. Mungkin saya, mungkin juga anda, mungkin kita semua. Bahkan banteng sekalipun bisa jadi korban, tertimpa pohon beringin yang roboh.

Tuesday 14 April 2009

Ada Apa di Surga?

Waktu aku kecil, aku sulit membayangkan seperti apa yang namanya surga. Orang tua dan guru-guruku hanya bilang kalau kita masuk surga, kita bisa bersenang-senang di sana. Mereka juga bilang, supaya kita masuk surga, kita harus berbuat baik, tak boleh berbuat dosa. Kalau timbangan dosa kita lebih berat daripada timbangan amal baik, maka kita akan masuk ke neraka. Orang tua dan guru-guruku cuma bilang di neraka itu kita dibakar, sebagai hukuman atas amal dosa kita selama hidup di dunia.

Sampai sekarang aku masih sulit membayangkan seperti apa surga itu. Di kitab-kitab suci hanya digambarkan secara verbal surga berisi taman-taman dengan sungai dan alamnya yang indah. Di dalamnya juga ada istana-istana yang indah. Dilengkapi dengan bidadari yang cantik dan tampan. Apa yang akan kulakukan ya seandainya nanti aku diijinkan Allah bisa masuk ke dalam surganya?

Aku suka puzzle. Aku suka ngoprek komputer. Aku suka segala hal yang bikin otakku penasaran. Apakah di surga aku boleh main puzzle sampai puas? Kalau sudah puas, apa akan ada puzzle-puzzle lain lagi yang lebih baru? Yang punya teka-teki yang lebih menantang daripada puzzle-puzzle sebelumnya?

Aku juga suka mencari tahu apa yang ada di langit sana. Apakah ada kehidupan di bulan? Apakah ada kehidupan di planet-planet lain? Seperti apa bentuk kehidupan di sana? Aku suka hal-hal semacam itu.

Kalau Allah mengijinkan aku masuk ke dalam surgaNya, apakah Dia boleh mengijinkan aku terus mencari tahu alam ciptaanNya? Atau kah aku harus diam duduk di istana yang sudah Dia ciptakan dalam surga dan aku tinggal bersama para bidadari bersenang-senang?

Aku suka bersenang-senang, tapi aku juga suka mencari tahu apa yang ada di balik semua kejadian.

Makhluk ciptaan Allah yang satu ini memang susah untuk dibayangkan. Gambaran yang disampaikan dalam kitab suciNya juga tak mungkin menyamai apa yang sesungguhnya ada di sana. Aku hanya bisa berharap agar aku diberi kesempatan untuk bisa masuk ke dalam surgaNya. Semoga Allah berkenan selalu membimbing diriku untuk selalu bersyukur atas nikmat yang Dia berikan.

Friday 3 April 2009

Cinta Rupiah

Sistem moneter di Indonesia menurut saya sungguh aneh. Tidak ada konsistensi antara keinginan untuk membuat mata uang Rupiah menjadi kuat dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Sering kita mendengar keluhan, atau kita sendiri yang mengeluh, betapa mahalnya harga-harga berbagai macam barang sekarang.

Saya masih ingat waktu saya masih SMP dulu, saya berangkat ke sekolah cukup berbekal uang 100 rupiah pulang pergi. Untuk penumpang umum, ongkos angkot cukup 150 rupiah saja. Waktu SD, saya bisa jajan satu mangkok bubur ayam dengan uang 50 rupiah. Biasanya orang tua membekali saya dengan uang jajan paling banyak 100 rupiah.

Jaman sekarang, selain harga-harga yang naik sekian kali lipat, ada kejanggalan juga. Anda tentunya pernah kan membeli sesuatu di mini market atau pasar swalayan? Dari sekian kali berbelanja, berapa kali di antaranya harga yang harus anda bayarkan jumlahnya bulat? Misalnya 2000 rupiah, 1300 rupiah, atau 600 rupiah. Saya sendiri jarang mendapatkan harga bulat seperti itu. Memang ada pasar swalayan besar yang menggunakan sistem pembulatan terhadap total harga barang yang kita beli.

Itu soal harga yang harus kita bayar. Lebih menyebalkan lagi kalau kemudian kita mengeluarkan uang dan kemudian seharusnya mendapatkan uang kembalian. Berapa kali anda mendapatkan uang kembalian dalam jumlah yang utuh? Atau berapa kali anda mendapatkan uang kembalian dalam bentuk bukan uang?

Misalkan saya membeli sejumlah barang, dan total harganya 1950 rupiah. Pecahan terkecil berapa yang sekarang beredar di masyarakat? Kadang menemukan kepingan 100 rupiah aja sudah cukup susah, apalagi 50 rupiah. Malah kadang-kadang saya lihat kepingan perak 100 rupiah atau 50 rupiah tergeletak begitu saja di jalanan. Tak ada yang peduli untuk mengambilnya. Seolah harga 50 rupiah sudah tidak ada artinya, tak bisa bikin kita kaya.

Menurut saya hal semacam ini membuat kita tidak menghargai mata uang kita sendiri. Pemerintah seharusnya juga konsisten dengan menerbitkan kepingan uang yang dibutuhkan masyarakat. Dalam kenyataannya sering kita harus membayar dalam jumlah yang melibatkan pecahan 1 rupiah. Tapi pecahan terkecil yang beredar sekarang, kalau pun bisa ditemukan, hanya 50 rupiah. Di pihak lain, seharusnya juga para pengusaha dan penjual menetapkan harga yang sesuai dengan kenyataan pecahan terkecil yang beredar. Jangan bikin harga aneh-aneh, misalnya 10.999 rupiah. Kalau saya bayar dengan uang 11.000 rupiah, apa saya bisa mendapatkan uang kembali yang hanya 1 rupiah?

Inilah anehnya sistem keuangan di Indonesia. Di media elektronik sering diputar iklan layanan masyarakat yang menghimbau rakyat untuk 3D. Tapi toh ini hanya berlaku untuk uang kertas. Bagaimana dengan kepingan logam?

Negeri ini memang suka aneh. Pengen maju, tapi perilakunya nggak mau berubah ke arah kemajuan. Pengen rakyat sejahtera secara finansial, tapi pemerintah dan pengusahanya juga nggak mau melakukan sesuatu untuk membuat 1 rupiah itu besar artinya.

Kalau kita sudah berpikir uang 50 rupiah yang tergeletak di jalanan seolah tak bisa membuat kita kaya, bagaimana kalau kita punya uang dalam jumlah yang jauh lebih besar?

Wednesday 11 February 2009

Negeri Amnesia

Negeri ini dihuni oleh orang-orang yang menderita amnesia. Siapa saja bisa terkena amnesia. Bahkan dokter pun bisa amnesia.

Hari ini dokter-dokter berjanji ingin mengobati rakyat yang menderita amnesia. Esoknya mereka lupa apa yang mereka janjikan kemarin.

Hari ini sebagian rakyat menderita karena banjir. Mereka mengeluhkan bantuan yang tak lekas datang. Esoknya mereka sudah lupa akan penderitaan kemarin. Bahkan tahun berikutnya mereka pun lupa untuk bersiap-siap mengungsi. Walhasil, penderitaan banjir kembali mereka alami, seperti tahun-tahun yang lalu.

Hari ini sebagian pejabat mulai sibuk memasang foto mereka di seantero negeri. Bulan depan mereka lupa kalau mereka menulis banyak janji sebagai pengiring foto-foto mereka. Bahkan ketika mereka menulis pun sudah banyak yang mereka lupakan.

"Terus berjuang untuk rakyat", tulis mereka.

Mereka lupa, ada banyak rakyat yang rumahnya terkubur lumpur selama beberapa tahun terakhir. Masih ada rakyat yang rumahnya terbenam lumpur, mereka sudah berteriak untuk terus berjuang demi rakyat. Mereka penderita amnesia.

Sebagian lain berkata, "Kita sudah mengusahakan anggaran pendidikan naik". Mereka lupa peran orang-orang di luar partai mereka yang tidak bisa dihiraukan begitu saja.

Sebagian lain bilang, "Ayo kita sebarkan sembako murah". Mereka lupa, waktu mereka punya kuasa untuk bikin harga murah, mereka tak melakukannya.

Celakanya aku adalah penduduk negeri amnesia ini. Aku tinggal di negeri ini. Aku warga negara negeri ini. Hari ini aku menulis tulisan tentang negeri amnesia. Besok aku sudah lupa dengan apa yang kutulis.