Tuesday 10 July 2012

Tetesan Pahala dan Butiran Dosa

Tetes-tetes pahala itu sesungguhnya sudah ada, aku sendiri yang harus menjumput dan mengumpulkannya ke dalam kantong, ke dalam sebuah wadah yang nanti aku bawa pulang. Sekalipun kugunakan tanganku untuk mengumpulkan sauk demi sauk tetesan pahala yang kupindahkan ke dalam
wadah, akulah yang harus melakukannya, menggunakan tanganku sendiri.



Wadah itu ada dalam hati. Entah seberapa luas wadah itu, tapi sekarang rasanya sebagian wadah sekarang terisi oleh butiran-butiran dosa. Kuharap dengan tetesan pahala yang kuisikan ke dalam wadah hati, butiran-butiran dosa yang tertinggal bisa terdorong ke luar, seperti bola-bola plastik yang terapung-apung di atas tetes-tetes air pahala yang terkumpul hari demi hari.

No comments:

Post a Comment